Sabtu, 26 Februari 2011

Jika ada yang mimisan...


Sebulanan kemarin adalah bulan sakit untuk keluarga saya. Oleh sebab itu update blog ini pun menjadi terganggu, disamping ada kerusakan laptop juga. Putri kecil saya pun tak luput dari serangan infeksi virus. Ia panas tinggi selama 3 hari disertai dengan batuk dan pilek. Hari kedua demam, tiba-tiba pengasuh memanggil saya. Ia kaget karena ada darah yang keluar dari hidung si cantik. Kebetulan memang demamnya saat itu sedang turun.

Gambar 1: anak dengan mimisan
Sesuatu yang berhubungan dengan keluarnya darah seringkali tampak menakutkan, termasuk keluarnya darah dari hidung atau biasa yang sering kita sebut dengan mimisan (epistaksis). Sebenarnya jika terjadi pada masa kanak-kanak justru umumnya tidak bahaya. Namun tetap saja harus diperhatikan, sebab jumlah tertentu, frekuensi mimisan yang sering, atau terjadi pada orang tua dapat menunjukkan kondisi yang serius.

 Gambar 2: pembagian pembuluh darah penyebab mimisan
Sebelum terlanjur panik dengan mimisan, kenali dulu macam mimisan. Mimisan umumnya terjadi di daerah dekat septum (pembatas) hidung yang bernama little area  atau pleksus Kiesselbach. Adanya tekanan disekitar area tersebut menyebabkan pembuluh darah pecah. Peningkatan suhu tubuh pun dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Umumnya mimisan yang terjadi ini relatif aman. Pada mimisan jenis ini darah keluar jika posisi berdiri atau duduk. Sedangkan jenis lainnya yang lebih serius, terjadi di pembuluh darah di belakang rongga mulut, Mimisan akan keluar dari mulut dan kerongkongan meskipun saat diposisi duduk atau berdiri.

Jika terjadi mimisan, maka yang harus kita lakukan adalah menghentikan perdarahannya.
  1. hentikan aliran darah, dengan cara:
berdiri atau duduk dengan kepala ditegakkan, bersandar ke depan (jaga kepala tetap lebih tinggi dari jantung)
jangan menjatuhkan kepala kearah belakang (mendonga)
selain mengurangi tekanan, cara ini juga mencegah darah masuk ke kerongkongan yang dapat menimbulkan muntah karena lambung teriritasi atau masuknya darah ke tenggorokan.
Pastikan anak atau orang yang mengalami mimisan dalam kondisi tenang.

gambar 3: cara menangani mimisan

  1. tambahkan tekanan, dengan cara:
jepit kedua lubang hidung, menggunakan ibu jari dan telunjuk, hingga menekan septum (pembatas) hidung. Biarkan bernapas melalui mulut. Jepit selama 5-10 menit.
  1. cegah perdarahan kembali, dengan cara:
jangan meniup hidung, tidak mengorek-ngorek hidung, kepala tetap tegak atau lebih tinggi dari jantung, selama beberapa jam kedepan
jangan sumbat hidung dengan kapas, karena saat kering akan susah dikeluarkan bahkan dapat menimbulkan perdarahan baru
  1. cegah perdarahan jangka panjang:
jaga kelembaban udara, jika udara sangat kering gunakan krim disekitar hidung, jangan mencolok-colok hidung


Jika dengan semua langkah tersebut kondisi aman terkendali, maka tidak perlu penanganan dokter. Akan tetapi segera hubungi dokter apabila:
  1. mimisan terjadi pada orang dewasa atau orang tua
  2. mimisan tidak berhenti dalam 20 menit
  3. mimisan kembali terjadi tak lama setelah berhenti
  4. mimisan terjadi akibat kecelakaan yang menimpa kepala atau hidung
  5. mimisan terjadi berulang, disertai perubahan kondisi fisik (pucat, kurus)

Mudah-mudahan artikel ini bisa membantu ya…

sumber:
www.mayoclinic.com

gambar: searched in google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar